Langsung ke konten utama

Adiku Sayang

 Medan (26/01/2024)

    Sudah sejak pertangahan september 2023 aku berada di medan untuk ikut pertukaran mahasiswa, aku tengah sibuk mengerjakan tugas untuk UAS di kampus asal juga.Tiba-tiba buka blog ku ini dan mulai menulis, entah harus mulai dari mana.Aku rindu adiku tersayang tapi selleu bingung bagaimana agar dia bisa nyaman dan betah berlama lama bercerita dengan ku.Harapan ku setelah pulang dari Medan akan lebih menghargai setiap waktu untuk kami bersama.

    Adiku tahun ini sudah menginjak kelas 12 dan sudah sibuk dengan latihan latihan soal, dia begitu rajin dan berhambisi untuk bisa mausk perguruan tinggi negeri. Berulang kali ku katakan untuk terus mengusahakan agar bisa masuk ke PTN, agar dia tidak hidup dengan rasa penasaran dan penyesalan seperti ku. Kehidupan ku selalu di bayang-bayangi Universitas Brawijaya impian ku, aku kalah sebelum berperang aku memutuskan tidak mencoba SBMPTN kala itu karena sedang naik-naik nya kasus covid di 2020 dan menyadari ekonomi kami belum stabil serta mama yang tidak mengizinkan untuk kuliah jauh.

    Harapan ku adiku bisa mengapai mimpi dan keinginanya, semoga aku segara dapat tawaran magang MSIB dan lulus tepat waktu sehingga bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus Serta lingkungan yang suportif. Nantinya aku kan bisa membatu keuangan kelurga kami, agar adiku bisa kuliah dengan baik, dengan laptop yang memadai, dengan hp yang update agar dia bisa lebih produktif, ia bisa mendapatkan sepatu yang dia mau, membeli semua buku yang dia butuhkan dan semua kebutuhan nya terpenuhi dengan baik.

    Apa yang aku alami sekarang adiku tidak boleh merasakanya, aku perjalanan pulang pergi ke kampus 50km sehari, membeli laptop dari uang hasil jual cincin mama dan test prakerja, menggunakan hp yang sangat jadul  tidak bisa menunjang hobi ku mengonten, outfit yang sederhana bermodalkan pinjam barang mama, sepatu milik mama, parfum sharing sama mama, uang jajan bensin semua dari mama, rasanya tidak punya hak milik apa se tidak menghasilkan itu diriku.Aku akan jadi anak muda yang berkarya dan kaya, yaa kaya adalah pilihan hidup yang harus di perjuangakan.

   Melihat link barang lucu yang adiku share di tiktok rasanya ingin ku check out kan detik itu juga, melihat mama harus membayar tagihan listrik air dan wifi, melihat uti yang tiap subuh harus usdah berangkat ke pasar, melihat anak anak yatim yang hidup sederhana di jalan, melihat pedagang yang ingin aku larisi daganganya, melihat keluraga ku tercinta meniup lilin tanpa  membuka kado dariku, melihat berbagai macam kamera hp dan semua hal yang cuma bisa aku pandangi. 

    Kehidupan ku akan segara membaik, begitu juga keluraga kami. Kami akan lebih saling menyayangi dan menghargai.Akan ku buktikan didikan mama ku sangat luar biasa, akan kubuktikan aku da adiku bisa sukses menaikan derajat keluarga kami atas seizin Allah.

Untumu adiku Egel lea Biguna "Bismillah tetap lah menjadi gadis baik, sholehah, cerdas di segala spek, disenangi orang sekitar, kreatif di segala hal, cepat tanggap di segala kesempatan, rajin, taat pada Allah dan patuh terhadap orang tua.Kakak selalu mendoakan yang terbaik untuk mu, jangan angkuh dan sombong atas semua pencapain mu, semoga kelak kau tau banyak pengorbanan yang mama dan kakak lakukan untuk masa depan mu. Selalu ingat orang-orang yang membantu mu di kala susah sedih mu. Kakak sayang adik entah bagaimana cara yang benar dan yang kamu senangi, kakak harap kakak bisa jadi tempat adik bercerita tempat ternyaman adik bersandar dan tempat untuk adik meminta sesuatu hal.Aku akan senang menjadi pilihan terbaik setlah Allah dan mama, love u more dek"

Huhu sedih banget nulis nya, tapi lawak aku nulis nya di atas karpet di samping koper2 yang mulai di packing untuk kepulangan ga sabar bertemu adiku tersayang. Entah ini postingan ke berapa di blog ku dan sampai deti ini adiku belum bisa menemukan blog ini, padahal ini blog di setel publik, semoga di waktu yang tepat adiku bisa menemukan blog ini dan senang membaca nya dari tiap postingan ke potingan selanjutnya yang entah kapan lagi aku kan menulisnya.

Membayangkan adiku sampai di postingan ini sedang duduk bersantai di balkon rumah pribadi nya, sembari menghap laptop dengan semangkuk salad dan jus wortel tomat ckckc. Membaca tiap kata meringis serta terharu, kemudian dia akn menghubungi ku yang tengah jauh di Turkie bersama suami bule muslim kaya dan kami sedang bekerja.Bismillah affirmasi dulu Aamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adiku berkuliah di PTN

 Aku nulis ini di perpus gara2 ga jadi kelas karena kesingan, satu kelas ga ada yang datang xixix.Ga lama di susul Zaky sama Wima, abis ngerjain tugas tapi ada tugas Pemograman perangkat bergerak yang aku gabisa mengerjakan soalnya pake android studio :' aku ga pernag belajar liat tutor langsung ngantuk. Mana ada kelas Dicoding yang deadline nya tinggal 4 hari gara2 dari kemaren nunda males install apk nya solanya Laptop aku lemot. Minggu depan tgl 30 April adiku ujian SNBT di UNS mama udah booking tempat buat kita nginap nnatinya di Solo. Adiku sudah berusaha sangat keras untuk bisa melanjutkan sekolahnya, mulai dari latihan fisik untuk persiapan daftar IPDN, dan latihan soal tiap hari. Impian masuk IPDN adiku gugur dan pupus sirna kerena mata nya minus. Aku dikabari adiku minus saat masih di Medan, dia nangis bagaimana tidak setahun persiapanya gugur begitu saja. Tapi dengan cepet di a bangkit dan memutuskan untuk fokus agar bisa masuk PTN dan memilih jurusan nya sendiri yaitu Hu...

AKU BODOH DI DEPAN ADIKU

 hari ini kamis (18/mei/2023) Adiku mengajak keluar untuk melancarkan cara nya menyetir, sudah ku katakan jika mengajari aku belum berani dan belum mampu. Baru saja gas pertama untuk berangkat, gas nya kencang sekali aku otomatis kaget langung ku suruh rem, harus nya dia mulai masuk ke jalan lajur kiri.Disitu ada pae dan langsung marah2 (pulang sampai rumah, egel masih saja menyalahkan ku karena menyuruh nge rem, padahal yg ngerem kencang dia, kalo dia santai ngerem pelan pun pasti bisa, dan dia ga terima dinasehati karena gas pertama yg dia injak terlalu kencang )  Tapi malah dia gas kencang jauh ke depan, aku merasakan dia melewati gundukan jalan dekat pot karena terlalu mepet.Jika dia maju terus kedepan dia akan tepat di pertigaan dan otomatis akan sulit untuk masuk ke lajur kiri melihat lalu lalang kendaraan yang ramai. Aku berusaha tetap bisa mengawasi dia, aku yakin dia bisa. Aku diam karena itu sudah pas jalan nya, tapi mamah dan adek mengggap ku marah dan tidak mau men...